Cetak
powered by social2s

Penulis buku “Heaven Is So Real’ adalah ibu Choo Thomas, yang adalah seorang campuran Korea-Amerika. Dia menikah, mempunyai 2 anak dan 4 orang cucu. Dari latar belakang non-Kristen, kemudian pada th 1992, ia menjadi Kristen.

Dua tahun kemudian, Choo meng-klaim melihat kehadiran ‘Yesus’ di Gereja Sidang Jemaat Allah di Neighborhood, Tacoma, Washington. Choo menuliskan penglihatannya tsb, “Dia (‘Tuhan’) sedang duduk di sebelah mimbar. Kaki-kakiNya disilangkan dan aku dapat melihatNya sejelas suatu pribadi, kecuali aku tidak dapat melihat wajahNya.”
Tanggapan:
Sekarang ini, Tuhan Yesus berada di Sorga (Kis. 7:55). KehadiranNya di gereja Tuhan diwakili oleh Roh Kudus (Yoh. 14:16). Penglihatan Choo tentang ‘Yesus’ yang sedang bersila di sebelah mimbar gereja adalah aneh. Choo juga tidak dapat melihat wajah ‘Yesus’. Padahal, di dalam penampakanNya kepada rasul Yohanes, Tuhan tidak menyembunyikan wajahNya yang bersinar-sinar bagaikan terik matahari (Wh 1:16).

Pada Minggu Paskah th 1995, Choo menerima manifestasi fisik dari roh itu di Puget Sound Christian Center, “…tubuh saya mulai bergoyang secara keras…. Sejak saat itu, tubuhku tidak pernah stop bergoyang di gereja atau selama berdoa di rumah. Dua minggu setelah pengalaman Minggu Paskah, aku menerima karunia lidah ketika di rumah dan mulai bernyanyi dalam Roh. Ketika menonton KKR Benny Hinn di TV, aku berdiri dan mengangkat tangan. Kemudian, aku jatuh ke lantai selama 3 jam. Pengurapan dari Roh Kudus Allah sangat kuat sehingga aku tidak dapat bangun, dan semua yang dapat kulakukan hanya bernyanyi, berbicara dalam bahasa roh dan tertawa.”
“Dia kemudian menjelaskan tentang tubuhku yang bergoyang. ‘Tubuhmu bergoyang untuk waktu yang lama karena Anda butuh kuasa untuk pekerjaan ini.”
“Ketika saya berdoa untuk orang-orang lain, dan menumpangkan tangan kepada mereka, seringkali tangan-tangan saya akan menampar ke atas dan ke bawah (=slap up and down) pada kepala atau bahu mereka, karena kuasa Roh Kudus mengalir melalui saya. Ketika sedang diurapi, tidak ada seorangpun yang bisa memegang tangan-tanganku karena gerakan yg cepat di bawah kuasa Roh Kudus.”
Tanggapan:
Pengalaman Choo berbeda dengan para rasul, yang ketika kepenuhan Roh Kudus, tempat mereka berdoa itu yang bergoyang, bukan tubuh mereka (Kis. 4:31).
Dikatakan, bahwa sejak pengalaman pertama bergoyang secara keras tsb, tubuh Choo tidak pernah stop bergoyang, baik di gereja atau selama berdoa di rumah. Kalau hal itu adalah karya Roh Kudus, apa tujuannya? Bukankah itu seperti gangguan otot atau syaraf gerak yang tidak bisa dikontrol? Apakah dengan tubuh yang digoyangkan muncul kuasa? Salah satu rasa dari buah Roh Kudus adalah penguasaan diri, termasuk penguasaan tubuh (Gal. 5:23).
Apakah tertawa adalah karya Roh Kudus? Apakah tertawa berarti sukacita? Bukankah pengamsal pernah berkata, “Di dalam tertawapun hati bisa merana”? (Amsal 14:13).
Selama 3 jam Choo tidak bisa bangun dari lantai. Yang dia bisa lakukan hanyalah bernyanyi, berbicara dalam bahasa roh dan tertawa. Manifestasi tsb tidaklah sesuai dengan apa yang dituliskan oleh Rasul Paulus pernah berkata, “Karunia dari Roh untuk menyampaikan berita dari Allah dapat dikendalikan oleh orangyang menyampaikan berita itu” (1 Kor. 14:32, terj. Sehari-hari).
Lalu, pada th 1995, Choo mulai menerima manifestasi fisik dari Roh Kudus. Kemudian, pada th 1996, Yesus menemaninya ke Sorga dan menyuruhnya untuk menuliskan apa yang telah ia lihat dan dengar di dalam buku ‘Heaven is so Real’. Buku tsb dicetak pada bln Oktober 2003.
Choo mengakui, “Saya tidak menjadi full-timer gereja dan tidak tahu banyak tentang firman Allah, tetapi Tuhan memilihku untuk pekerjaan khusus. Dengan menunjukkan kepadaku Sorga dan penglihatan-penglihatan lainnya yang aku alami, Dia mulai menyiapkan saya untuk pelayanan yang Dia panggil untukku”.
Tanggapan:
Seperti Iblis mencobai Hawa, yang kurang pengetahuan tentang firman karena tidak mendengarnya secara langsung, demikian pula Choo Thomas mengalami hal yang serupa (Kej. 2:16-18; 3:1).

Choo mengatakan, bahwa suasana persiapan untuk menerima ‘pernyataan’ tsb selalu sama, yakni: panas yang luar biasa (=intense heat) dari kehadiran ‘Tuhan’.
Tanggapan:
Manifestasi pernyataan kemuliaan tidak selalu sama di dalam Alkitab. Ketika Tuhan memberikan 10 hukum Torat, Ia menyatakan kemuliaanNya di hadapan Israel dengan memakai guruh mengguntur, kilat sabung menyabung-nyabung, sangkala berbunyi dan gunung berasap (Kel. 20:18). Namun, ketika berhadapan dengan nabi Elia yang sedang depresi, Ia memakai angin yang sepoi-sepoi basa (1 Raja 19:12).
Ketika hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan dengan bermanifestasi lidah-lidah api hinggap kepada para murid Tuhan; namun tidak dikatakan bahwa mereka mengalami sakit perut. Jikalau sakit perut, bagaimana para murid dapat bersaksi? (Kis. 2:1-3).

Kehadiran roh tsb membuat Choo merasa panas yang luar biasa. Hal ini bertentangan dengan perkataan Tuhan Yesus di dalam Yohanes 7:38-39 yang menyatakan, bahwa Roh Kudus digambarkan seperti aliran-aliran air hidup.
Choo tidak pernah melihat wajah roh (yang disebutnya ‘Tuhan’) itu. “Aku tidak dapat melihat muka Tuhan. Akan tetapi, aku bisa melihat rambutNya, tangan-tangan dan baju, dan aku dapat katakan, bahwa Ia mempunyai badan yang sangat besar…. Akan tetapi, ingatlah, saya sedang melihat tubuh roh Tuhan.”
Tanggapan:
Penglihatan ini sangat kontras dengan penglihatan bagi rasul Yohanes yang melihat wajah Tuhan bersinar seperti matahari yang terik (Wh 1:16). Nabi Daniel melihat seorang seperti anak manusia (Daniel 7:13).
Di hadapan seorang dukun di Endor, Raja Saul pernah melihat pemunculan suatu roh dari dalam bumi. Roh tsb menyelubungi dirinya dengan jubah (cat.: jadi tidak terlihat wajahnya). Lalu Saul, dengan kebodohannya, mengidentifikasi roh tsb sebagai Samuel, padahal itu adalah penampakan roh jahat yang menyamar seperti Samuel (1 Sam. 28:14).
Sekarang ini, Tuhan Yesus di Sorga mengenakan tubuh kebangkitan (cat.: bukan ‘tubuh roh’ seperti yang disebut oleh Choo) yang bisa diraba, bisa makan, bisa pula tidak makan, dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu lagi (Mat. 28:9; Luk. 24:30,39; Yoh. 20:26).

Choo meneruskan, bahwa sebelum ia diangkat ke ‘Sorga’, ia selalu dibawa dahulu ke sebuah pantai. Jadi, pantai seperti menjadi ‘landasan pacu’ ke ‘Sorga’.
Tanggapan:
Di dalam kitab Wahyu, sang Naga (lambang Iblis) berdiri di pantai laut (Why 12:18). Dari dalam laut, keluarlah binatang yang menyimbolkan antikris yang menyesatkan banyak orang (Wh 13:1-8). ‘Laut’ dalam kitab Wahyu melambangkan: ketidak-stabilan, kebingungan, huru-hara, dan menandakan pada bangsa-bangsa yang di bumi yang menentang pemerintahan Allah.
Choo menuliskan pengalamannya tentang ‘urapan Roh’, “Kadang-kadang urapan Allah sangat berat di atas saya sehingg saya merasa seperti akan pingsan. Pada saat-saat lainnya, saya merasa pusing dan lemah. Sering, saya terbaring di tempat tidur tidak berdaya sama sekali karena penaklukan kehadiran Allah.”
Tanggapan:
Pengalaman di atas memiliki kemiripan dengan yang dialami oleh nabi Daniel. Mereka sama-sama ditimpa kesakitan dan tidak ada lagi kekuatan; cuma bedanya adalah Tuhan memberi kekuatan kepada Daniel (Dan. 10:16-19).

Kemudian, Choo menuliskan tentang pengalamannya di ‘Sorga’ itu, “Kami berjalan di samping sungai tempat di mana terowongan yang saya lihat sebelumnya, dan saya melihat sungai tsb berubah menjadi darah. Yesus menunjuk, ‘Itulah darahKu, darah yang kucurahkan bagi anak-anakKu. Penghentian selanjutnya adalah pantai, di tempat mana aku perhatikan airnya kotor berwarna darah. Di tepian pasirnya, di tempat dimana telah dibersihkan oleh gelombang, kotor dan berwarna merah. “Itu adalah darahKu, kata Tuhan kepadaku.
Tanggapan:
Penglihatan tsb seperti yang terjadi di Mesir, ketika Allah menghukum Firaun yang mengeraskan hati dan mendatangkan tulah, yakni air sungai Nil menjadi darah (Kel. 7:17). Darah Tuhan Yesus sudah dicurahkan di atas salib. Sungai atau air laut yang berubah menjadi darah yang dilihat oleh Choo tsb, pastilah bukan darah Yesus. DarahNya yang mulia itu tidaklah dicurahkan ke laut, tetapi di atas salib Golgota 2000 th yll.

Selanjutnya, Choo menuliskan tentang perkataan ‘Tuhan’, “Aku memberimu kuasa yang kau butuhkan untuk pekerjaan yang Kupanggil untuk kau lakukan. Aku sedang menyiapkanmu untuk melayani Aku. Tubuhmu bergoncang ketika kuasa itu mengalir ke dalammu. Aku sedang memberimu semua karunia rohani. Aku sedang melepaskan rohmu, sehingga kamu akan secara komplit bebas melayaniKu.”
Tanggapan:
Setiap anak Tuhan diberikan karunia Roh yang berbeda-beda, sehingga setiap anggota tubuh Kristus saling membutuhkan (1 Kor. 12:14-31). Choo diberikan semua karunia rohani? Bukankah itu berarti ‘borongan’, sehingga ia tidak perlu dibantu oleh anggota tubuh Kristus lainnya.
Roh tsb berkata kepada Choo, “I am releasing your spirit.” Apa maksudnya? Jika Roh Kudus memenuhi seseorang, maka Ia akan menguasai dan mengontrol roh orang tsb, bukan ‘releasing’ (melepaskannya).

Roh tsb berkata kepada Choo, “Aku memilihmu, putriKu, karena ketaatanmu padaKu. Aku suka kekuatan kehendak dan imanmu.”
Tanggapan:
Hal tsb tidak sesuai dengan prinsip firman. Israel dipilih oleh Allah bukan karena kelebihan mereka, tetapi karena kasih karuniaNya saja (Ul. 7:7-8). UmatNya dipilih sebelum dunia diciptakan, bukan karena kebaikan mereka, tetapi hanya anugerah Tuhan (Ef. 1:4-5).
Di dalam buku ini, seringkali ‘Tuhan’ memanggil Choo dengan sebutan, “PutriKu (=my daughter)… Aku adalah Tuhanmu, dan Aku mau berbicara kepadamu. Engkau telah menjadi putri spesialKu untuk waktu yang lama.”
Tanggapan:
Sebutan ‘my special daughter’ (putriku yang spesial) menunjuk adanya perbedaan kasih. Padahal, Tuhan tidaklah pilih kasih terhadap umatNya dan tidak pandang bulu (1 Pet. 1:17).
Tidak ada sebutan ‘daughter’ (anak perempuan) bagi umat Tuhan di dalam Alkitab; yang ada ialah ‘son’ (anak lelaki). Israel disebut “My firstborn son” (anak sulungKu, Kel. 4:22); para malaikat Sorgawi disebut ‘sons of God’ (anak-anak lelaki Allah); Tuhan Yesus disebut sebagai “The only begotten Son” (Anak Pria Tunggal, Yoh. 1:18); umat yang percaya Tuhan Yesus disebut sebagai ‘sons of God’ (anak-anak pria Allah, Yoh. 1:12).
Hal tsb bukanlah berarti adanya diskriminasi jenis kelamin di hadapan Allah; tetapi menunjuk pada makna yang penting sbb.:
a. Pewaris kuasa dan kekayaan orang tua. Dalam kebudayaan Timur, khususnya pada waktu lalu, anak pria mendapat warisan dari orang tuanya.
b. Istilah ‘anak’ menunjuk pada pribadi yang menyatakan siapa (sifat-sifat) orang tuanya. Sebagai ‘anak sulung Allah’, bangsa Israel ditugaskan untuk menyatakan sifat-sifat Allah di dalam kehidupan mereka, namun mereka gagal. Yesus, sebagai ‘Anak Tunggal Allah’, menyatakan sifat-sifat Allah secara sempurna di dalam kehidupanNya, sehingga Ia berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh. 14:9).

Kemudian, Choo menuliskan sbb, “Salam bagi Saudara/i di dalam nama Tuhan kita Yesus. “Heaven is so Real” adalah buku terakhir dari Tuhan kita Yesus. Dia hanya menggunakan tubuh saya untuk menulis buku ini.”
Tanggapan:
Di dalam penulisan firman Tuhan, Roh Kudus tidak hanya memakai tubuh sang penulis, tetapi akal budi yang telah dikuduskan oleh Roh Kudus untuk menyelidiki dan mempelajari berbagai hal, seperti yang dituliskan oleh Lukas, “Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu” (Luk. 1:3).

Selanjutnya, Choo berkata, “.Ingatlah, tidak ada satupun dari keselamatan kita yang aman sampai pada akhirnya.”
Tanggapan:
Pernyataan tsb bertentangan dengan firman Tuhan yang mengatakan, bahwa umat Tuhan berada dengan aman di tangan Bapa dan Anak. Tidak ada seorangpun yang dapat merebut mereka dari tangan Bapa dan Anak (Yoh. 10:27-30).

Selanjutnya, Choo menuliskan lagi, “Tuhan sendiri yang membawaku ke Sorga 17 kali dalam waktu yg berbeda, dalam tubuh rohku yang ditransformasi ke dalam usia 15-16 th dan menunjukkan saya hal-hal yang tak dapat dihitung di Sorga yang sudah disediakan bagi umatNya, dan menunjukkan saya Neraka sebanyak dua kali.
Tanggapan:
Paulus, sebagai rasul besar, saja hanya mengalami satu kali diangkat ke Sorga (2 Kor. 12:1-7). Nampaknya, Choo diberikan hak yang jauh lebih besar daripada sang rasul.
Apa maksudnya “tubuh rohku yang ditransformasi ke dalam usia 15-16 th”? Bukankah hanya tubuh jasmani yang mengalami proses penuaan? Transformasi tubuh jasmani akan terjadi pada saat Yesus datang kedua kali (1 Kor. 15:52-54).

Kemudian, Choo mengatakan, “Buku ini sedang mengubah kehidupan ribuan orang…. Sehingga, tidak setiap org tertarik dg buku ini. Iblis membenci buku ini. Siapa saja yang menghakimi ‘Heaven is so Real’ dan buku-buku profetik lainnya
harus membaca Mat. 7:1-6, bertobatlah dan bersiap diri untuk pengangkatan sebelum terlambat. Orang-orang Kristen jangan pernah menghakimi karya Ilahi. Ingatlah, berita apapun dari Allah yg tidak menghasilkan buah bukanlah dari Allah. ‘Heaven is so Real’ berbuah lebih banyak dari kebanyakan buku-buku profetik di seluruh dunia…. sedikitnya 1 juta orang akan melihat wajahNya.”
Tanggapan:
Roh Kudus, sang Roh Kebenaran, tidak takut diuji, “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (1 Yoh. 4:1).

Di ‘Sorga’, Choo melihat bayi-bayi dan anak-anak yang baru lahir. Itu adalah bayi-bayi yang diingini oleh ibu mereka. ‘Tuhan’ berkata akan memelihara bayi-bayi tsb. Lalu Choo bertanya, “Apa yang akan Kau perbuat dengan bayi-bayi itu, Tuhan?” Lalu dijawab, “Jika ibu-ibu mereka diselamatkan, maka para ibu tsb akan mendapatkan bayi mereka kembali.” Lalu, bagaimana dengan para ibu yang tidak diselamatkan, apa yang akan diperbuat terhadap bayi-bayi tsb? ‘Tuhan’ menjawab, “Ibu-ibu yang lain akan memiliki mereka pada saat semua anak-anakKu datang ke dalam Kerajaan.” Kemudian, Choo memahami, bahwa bayi-bayi tsb adalah korban aborsi.
Tanggapan:
Di Sorga masih ada bayi-bayi? Jikalau di Sorga masih ada bayi-bayi yang membutuhkan perawatan dan pertumbuhan, berarti Sorga adalah tempat yang tidak sempurna, karena masih butuh perawatan dan pertumbuhan.
Bukankah yang masuk Sorga sekarang ini adalah roh umat Tuhan saja; sedangkan tubuh jasmani kembali menjadi debu (Peng. 12:7). Nanti, pada waktu kiamat, barulah umat Tuhan diberikan tubuh kebangkitan yang sempurna (1 Kor. 15).
Apakah di Sorga masih dibutuhkan hubungan antara orang tua dan anak? Tidak! Karena semua orang yang masuk ke Sorga adalah sesama saudara seiman; kasih Tuhan memenuhi kehidupan Sorgawi, sehingga tidak dibutuhkan lagi kawin-mengawinkan (Mrk. 12:25).

Kemudian, ‘Tuhan’ berkata kepada Choo, “Kamu akan mendapat kekayaan besar, dan Aku mau kamu menggunakannya untuk membangun suatu gereja bagiKu.”
Tanggapan:
Di dalam Alkitab, Tuhan tidak pernah menjanjikan kekayaan yang besar bagi umatNya, kecuali penyertaanNya bagi mereka yang bersaksi (Mat. 28:18-20).

‘Tuhan’ yang datang kepada Choo tsb sangat mendesaknya untuk segera menyelesaikan penulisan buku tsb, “Putriku, Aku memilihmu sekedar untuk buku ini. Ini adalah bukuKu dan Aku akan memperhatikannya…. Setelah engkau selesai dengan buku ini, Aku akan memberkatimu lebih daripada yang kau pernah inginkan.” “Aku mau engkau untuk berkonsentrasi pada buku ini, kemudian engkau akan mampu untuk memuaskan banyak gereja dan menjangkau yang tidak diselamatkan.” Kemudian ‘Tuhan’ menunjukkan satu mobil mewah yang berwarna merah yang bersinar dan terang, juga rumah mewah yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapannya. Barang-barang tsb akan diberikan kepada Choo.
Tanggapan:
Nampak sekali, bahwa roh itu sangat berambisi untuk mewujud-nyatakan buku yang ‘sensasional’ ini. Ia bahkan memberi iming-iming ‘berkat’ yang lebih besar kepada Choo jika ia menyelesaikan penulisan buku tsb. Ini seperti pesanan bisnis yang sedang mengejar target.
Dikatakan, buku tsb akan memuaskan banyak gereja. Memang benar apa yang dituliskan oleh Paulus, bahwa manusia pada akhir jaman lebih senang mendengarkan dongeng daripada kebenaran firman Tuhan (=Alkitab, 2 Tim. 4:3-4).

Nampak sekali unsur materialisme dan hidup yang mewah sebagai hadiah bagi Choo. Tentunya hal ini tidaklah sesuai dengan prinsip firman, “Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku (Amsal 30:8).
‘Tuhan’ itu berkata kepada Choo, “Ketika Aku membawa anak-anakKu ke sini, Aku mau mereka untuk mendapatkan kesenangan (=pleasure). Mereka dapat mengerjakan banyak hal yang sama dengan apa yang mereka lakukan di bumi. Aku mau mereka berbahagia.”
Tanggapan:
Nampaknya, ‘Sorga’ yang digambarkan di buku ini menekankan pada kesenangan jasmani, seperti kesenangan di dunia ini. Mengapa tidak ada laporan tentang pujian yang begitu merdu, dinyanyikan oleh para malaikat bagi Allah dan bagi Sang Anak Domba, seperti yang tertulis di dalam kitab Wahyu 4,5,7?

Di dalam VCD yang bisa didown-load via internet, Choo menyenandungkan lagu yang disebutnya ‘lagu Sorgawi’; namun lagu tsb sangat mirip dengan lagu kematian bukan lagu sukacita.
Penekanan dari buku ini adalah agar para pembaca ‘believe in Heaven’ (percaya kepada Sorga) karena ‘Heaven is so real’ (Sorga itu sangat nyata). Bahkan judul buku ini diberikan langsung oleh ‘Tuhan’ itu. “Secara jelas, Dia mau manusia percaya pada Sorga dan menerimanya seperti seorang anak kecil. Bahkan dituliskan, bahwa “Heaven is Love (Sorga itu kasih)”
Tanggapan:
Fokus Alkitab bukanlah pada Sorga, tetapi pada IMAN kepada Pribadi Allah, sang Pencipta, yang dikenal melalui Tuhan Yesus Kristus, sang Penebus (Ibr. 11:6; Roma 10:17; Yoh. 14:6).
Di dalam Alkitab dituliskan, “Allah itu kasih” (1 Yoh. 4:16) dan bukan “Sorga itu kasih”.

Choo menuliskan, “Heaven is so Real adalah buku akhir jaman dari ‘Tuhan’.
Tanggapan:
Apakah buku ini mau menggantikan posisi Alkitab? Perhatikanlah Wahyu 22:18-19, Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

Kemudian, Choo berbicara tentang ‘minyak urapan’.
“Saya terus menelusuri pengalaman spesial ini di dalam jurnalku, dan mendapatkan, bahwa Dia telah menuangkan 85 botol minyak urapan ke atasku. Semua botol yang digunakanNya mempunyai tutupnya kecuali yang terakhir…. Setiap kali Ia menuangkan minyak tsb kepadaku, Dia memberitahuku untuk mengingat warna botol untuk dituliskan…. Pada beberapa malam, Dia menuangkan minyak tsb dari 7 botol yang berbeda dengan warna berbeda pula …. Ketika Ia menuangkan minyak itu pada tubuhku, aku bergoyang, tersentak, berkeringat dan merasa sangat panas.Rintihan dari dalam rohku semakin keras, dan aku mengalami sesak nafas. Hal tsb berlangsung sekitar 10 menit, lalu aku beristirahat selama 5 menit ….”
Tanggapan:
Di dalam PL, minyak urapan hanya dipakai untuk penabisan jabatan raja, terutama imam Harun dan keturunannya yg akan mewarisi jabatan keimaman juga (Kel.30:30-31), dan untuk mengkuduskan peralatan Bait Allah (Kel.29:7;30:22-33; Im.8:10-12; 1 Sam.9:16; 10:1). Minyak urapan dlm PL—lambang urapan Roh Kudus. Itu tidak dibutuhkan lagi setelah Pentakosta.
Namun, oleh sebagian kelompok, praktek tsb sekarang dihidupkan kembali dalam bentuk ‘obat’ penyembuhan, bahkan bagi anak-anak diadakan ibadat urapan khusus, padahal Musa sendiri tidak mengurapi anak-anaknya dengan minyak itu. Orang awam dilarang dan diperingatkan keras untuk tidak menerima minyak urapan (Kel.30:30-33).
Apa gunanya ‘Tuhan’ menuangkan 85 botol berwarna-warni yang berisi minyak urapan? Nampaknya adalah untuk membuat pengalaman tsb menjadi lebih sensasional lagi. Setelah dituangkan minyak tsb, Choo merasakan panas yang luar biasa dan mengekspresikan fenomena yang aneh-aneh. Perlu diingat, di dalam firman Tuhan, Roh Kudus tidak hanya dimanifestasikan dengan api, seperti yang terjadi pada hari Pentakosta (Kis. 2), tetapi digambarkan juga seperti aliran-aliran air kehidupan yang menyejukkan dan memberi kehidupan (Yoh. 7:37-39).

Choo menuliskan tentang ‘spirit songs’ (lagu-lagu roh). “Di bawah urapan Roh Kudus, aku menyanyi selama 3 jam pada beberapa malam. Itu adalah lagu-lagu roh, digubah dan dipimpin oleh Roh Kudus…. Beberapa malam, ketika Tuhan bekerja pada
tubuhku dan gerakan-gerakan tangan, keseluruhan keberadaan fisikku menjadi hitam dan dingin. Pada awalnya, hal tsb membuatku takut dan kaget; namun kehadiran Tuhan selalu menghapus ketakutan tsb…. Kebanyakan dari kerja tubuhku adalah dengan kedua tanganku, kedua mata, muka dan kepala. Terkadang, Ia membentuk tubuhku menjadi bentuk salib; dan Ia menghembuskan nafasNya ke mulut dan kedua lobang hidungku. Beberapa kali Ia menembakkan lidah api dari kedua mataNya ke kedua mataku. Dalam proses dari berkat special ini, urapan Roh Kudus menjadi sangat kuat dan aku merasa seperti akan mati. Responku adalah merintih dan mengeluarkan air mata…. Banyak kali Ia akan mengangkat dan merendahkan tubuhku 49 kali dalam satu malam.”
Tanggapan:
Nabi Yehezkiel pernah dipakai Tuhan untuk melakukan beberapa gerakan tubuh yang bersifat simbolis untuk menyatakan tegoran Tuhan, dan rencanaNya bagi umatNya. Misalnya: sang nabi pernah disuruh mengurung diri di dalam rumahnya; ia diikat dengan tali dan dibelenggu; lidahnya dibuat melekat pada langit-langitnya, sehingga ia menjadi bisu dan tidak akan menegor bangsa Israel. Untuk apa? Semua tindakan simbolis tsb adalah untuk menegor umatNya yang menjadi bangsa pemberontak (Yehez. 3:.24-27). Jadi, semua tindakan tsb ada tujuan yang jelas, yakni untuk menyatakan firman Tuhan. Namun, yang terjadi pada diri Choo adalah gerakan-gerakan yang aneh dan tidak ada tujuan untuk membangun iman umat Tuhan.

Choo menuliskan tentang kunjungan ‘Tuhan’ pada malam Natal (24 Desember). “Ketika Tuhan mengunjungiku, biasanya Ia mengenakan jubah putih, tetapi pada malam natal th 1996, 97, 98, 99, 2000, dan 2002, Dia mengenakan jubah yang indah dan mahkota. Mahkota tsb terbuat dari emas, dan ada gambar pelangi yang timbul dan terdiri dari permata dari berbagai warna dan lukisan. Warna jubahNya adalah merah gelap dan dihias dengan emas. ‘Tuhan, mengapa Engkau mengenakan gaun yang begitu indah dan mahkota? Tanyaku. ‘Putri, ini adalah hari ulang tahunKu,’ Ia menjawabnya dengan senyum…. ‘Aku merayakannya, putriKu.”
Tanggapan:
Kapankah Yesus dilahirkan? Alkitab tidak memberitahu tanggal, bulan, dan tahun berapa persisnya manusia Yesus dilahirkan oleh Maria. Di dalam Lukas 2:8
dikatakan bahwa para gembala tinggal di padang pada waktu malam untuk menjaga kawanan ternak. Hal itu biasanya dilakukan sekitar bulan April sampai bulan November. Jadi,yang jelas kelahiran Yesus tidak terjadi pada bulan Desember. Clemens dari Alexandria, seorang Bapa Gereja yang dilahirkan sekitar tahun 160, memperkirakan bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Pachon, yakni tanggal 20 Mei. Namun, inipun belum pasti.
Gereja di Roma baru mulai merayakan Natal pada akhir abad keempat, dan tanggal yang dipilih adalah 25 Desember. Dipilihnya tanggal ini adalah untuk menggantikan pesta kafir tentang kelahiran dewa Matahari (Natalis Solis Invicti). Mulai tanggal 25 Desember, hari-hari di daratan Eropa menjadi lebih panjang, karena sinar matahari kembali ke belahan bumi bagian Utara.
Sungguh aneh! Masakan Tuhan tidak tahu, bahwa tg 25 Desember bukanlah hari kelahiranNya yang sesungguhnya. Atau, jangan-jangan roh yang menampakkan diri kepada Choo adalah ‘dewa matahari’ seperti yang disembah oleh bangsa-bangsa kafir di Eropa waktu lalu. Karena efek yang dialami oleh Choo selalu rasa panas yang luar biasa pada tubuhnya.

Kemudian Choo menuliskan tentang tubuh ‘Tuhan’ yang disalibkan. “Setelah banyak malam dilalui dengan urapan special, Tuhan menunjukkan tubuhNya yang tersalib …. Ketika aku melihat tubuhNya yang disalibkan itu, ada darah mengalir turun dari muka dan tubuhNya. Mahkota duri di atas kepalaNya. Aku perhatikan betapa besar dan kuat tubuhNya. KulitNya warna coklat, rambutNya hitam dan keriting. TubuhNya yang berotot berkilauan dengan keringat. Mata Tuhan bersifat menembus dan hidup. Meskipun tubuhNya kotor dan berlumuran darah, Dia terlihat sangat gagah…. Dia berdiri di muka saya dengan kedua tanganNya direntangkan dalam bentuk salib.”
Tanggapan:
Tuhan Yesus sekarang ini sudah tidak berlumuran darah lagi. Ia sudah bangkit dan menang. Ia memang pernah menyatakan bekas luka di kedua tangan dan lambungNya kepada Tomas, tetapi tidak berdarah lagi (Yoh.20:27). DarahNya sudah dipersembahkan kepada Allah Bapa sebagai tebusan bagi umatNya (Ibr. 9:12).
Penampakan ‘Tuhan’ yang dilihat Choo sebagai figure yang sangat gagah, nampaknya berbeda dengan apa yang dikatakan oleh nabi Yesaya, “Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak,
sehingga kita menginginkannya.” (Yes. 53:2b).